Jumat, 16 November 2012

Gunung Semeru


Gunung semeru merupakan Gunung tertinggi di pulai Jawa. Puncak tertinggi gunung ini di sebut dengan puncak mahameru dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan air laut. Gunung semeru termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, secara administratif masuk ke dalam kabupaten Malang dan Lumajang.

Rute Pendakian Gunung Semeru 

Pendakian Gunung Semeru bisa melewati Lumajang dan Kota Malang. Untuk Rute Kota Malang pendakian di mulai dari Kota Malang menuju ke Desa Tumpang, Jalur ini tersedia kendaraan umum. Dari Desa Tumpang di lanjutkan ke Pos Ranu Pani, untuk jalur ini bisa menumpang truk sayuran yang banyak tersedia di belakang pasar Tumpang.

Ranu Pane adalalah sebuah danau dengan air berwarna biru dengan luas skitar 1 Ha yang terletak di kaki gunung Semeru. Selain ranu pane, di daerah ini juga trdapat ranu Regulo dengan luas sekitar 0,75 Ha. Dari tempat ini, pendaki bisa melihat Gunung Semeru berdiri megah dengan kaldera di sekitar kawah.Di tempat ini pendaki harus mengisi ijin pendakian di Pos penjagaan. Disini juga terdapat penginapan sederhana, warung dan bisa mencari Porter  (warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak). Setelah dari sini perjalanan akan di lanjutkan ke Watu rejeng.

Setelah berjalan sekitar 5 km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi bunga edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Di sini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.

Ranu Kumbolo adalah danau di gunung Semeru dengan ketinggian 2400 mdpl. Perpaduan antara danau, pohon cemara, semak - semak yang hijau, dan langit yang biru merupakan pemandangan yang sangat indah. Pada saat matahari terbit, sinar matahari akan di pantulkan oleh air di permukaan danau, sehingga akan menghadirkan panorama yang sangat indah.

Setelah dari RanuKumbolo, pendaki akan sampai di Tanjakan Cinta. Menurut mitos, jika pendaki bisa melalui tanjakan ini tanpa beristirahat, maka cintanya akan abadi selamanya. Setelah tanjakan cinta, pendaki akan melewati Oro-oro ombo, yaitu padang rumput yang luas dan di klilingi pohon pinus di lereng bukit.  Padang rumput ini mirip sebuah mangkuk dengan hamparan rumput yang berwarna kekuningan.

Dari Oro-oro Ombo, pendaki akan sampai di Cemoro kandang, yaitu hutan yang ditumbuhi pohon cemara gunung dan tumbuhan paku-pakuan. Setelah cemoro kandang perjalanan berlanjut ke padang rumput luas yang disebut Jambangan yang terletak 3.200 m dpl, di sini terdapat beberapa cemara, mentigi, dan bunga edelweis. Dari temat ini tak berapa lama lagi pendaki akan menemukan Pos Kalimati.

Daerah ini merupakan padang rumput dengan tumbuhan semak dan hamparan edelweis seluas 20 ha, dikelililngi kelompok hutan alam dan bukit-bukit rendah. Kalimati merupakan tempat berkemah para pendaki sebelum melanjutkan pendakian. Disini terdapat fasilitas pondok pendaki, namun untuk kebutuhan air dapat diperoleh dari Sumbermani, yaitu pendaki berjalan ke arah barat / kanan menyusuri pinggiran hutan dengan jarak tempuh 1 jam pulang pergi, di tempat ini terdapat tetesan air dari celah batu yang dikumpulkan sehingga membentuk pancuran air.

Dari Kalimati biasanya para pendaki memulai pendakian menuju puncak pagi-pagi sekali, yaitu sekitar pukul 2 pagi dengan melalui hutan cemara dan bukit pasir selama 5 -6  jam untuk sampai di puncaknya, dengan keadaan jalan yang terjal menanjak. Dari Kalimati perjalanan melewati Arcopodo yakni sebuah tempat camp terekahir yang biasanya digunakan para pendaki bermalam, ditempat ini konon ditemukan 2 buah arca yang sama makanya disebut arcopodo.

Puncak Semeru yang biasa didaki adalah Puncak “Mahameru”. Dari puncak ini akan terlihat kawah yang disebut “Jonggring Saloko” . Di puncak Mahameru (Semeru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 – 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Di puncak inilah para pendaki menyematkan dirinya sebagai penakluk puncak tertinggi di Jawa 3.676 mdpl.


Kawah Jongring Saloka

Kawah Gunung Semeru berada di puncak mahameru dan sering di sebut dengan Kawah Jongring Saloko. Para Pendaki tidak disarankan untuk mendekati Kawah Jongring Saloko, Karena adanya Gas beracun dan aliran lahar panas yang dapat membahayakan para pendaki. Oleh masyarakat setempat, gas beracun ini sering di sebut dengan Wedus Gembel.

Letusan wedhus genbel terjadi dalam rentang waktu 15 - 30 menit di puncak semeru yang masih aktif, dan pada siang hari udara mengarah ke puncak, oleh sebab itu harus di hindari untuk mendaki gunung semeru pada siang hari. Letusan Semeru berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Material yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir dan kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat.

Sejarah letusan Gunung Semeru diawali pada tanggal 8 Nopember 1818. Dan sejak tahun 1967 hingga sekarang aktivitas Gunung Semeru tidak pernah berhenti, dengan pusat aktifitas vulkanik di kawah Jonggring Seloko, sebelah Tenggara Puncak Mahameru ke Wilayah Lumajang-Jawa Timur.

Entri Populer

Tourism News

About